Pernah dengar ungkapan "Merapi tak pernah ingkar janji"? Yup, ungkapan ini memang bukan hal baru di kalangan para pendaki dan merujuk pada salah satu gunung yang sangat aktif du Indonesia, yaitu Gunung Merapi. Ternyata ungkapan tersebut punya sejarah dan asal-usul yang menarik lho, bro. Mau tahu sejarah dan asal-usul ungkapan "Merapi tak pernah ingkar janji"? Berikut ulasan selengkapnya!
Gunung Merapi bisa dibilang merupakan salah satu gunung api yang sangat populer di Indonesia. Terletak di Pulau Jawa, gunung ini dikenal sebagai gunung api paling aktif di dunia dan masuk dalam daftar gunung berapi paling berbahaya, bro.
Seperti yang diketahui, Gunung Merapi hampir bisa dipastikan secara rutin mengalami erupsi kurang lebih setiap 2-5 tahun sekali. Bahkan, salah satu yang terdahsyat dan fenomenal terjadi pada tahun 1006 Masehi yang konon sampai mengubah sejarah peradaban Jawa, bro.
Membuat Candi Prambanan dan Borobudur Terlupakan Kala Itu
Image source: unsplash.com/@eugeniaclara
Aktivitas vulkanik Gunung Merapi tentu saja membuat Mpu Sindok yang ketika itu menjadi penguasa Kerajaan Medang resah dan memaksanya untuk memindahkan ibukota negaranya ke Jawa Timur, sekitar daerah Jember.
Dampaknya, semua peradaban di lereng Gunung Merapi hilang. Bahkan, Candi Prambanan dan Candi Borobudur yang runtuh oleh guncangan sang Merapi dan perlahan terlupakan pada saat itu, bro.
Keagungan Gunung Merapi memang nggak bakal pernah lekang oleh waktu. Banyak kidung dan judul lagu tercipta dari Gunung Merapi. Salah satu yang paling populer adalah ‘Banyu Langit’ yang diciptakan oleh seorang penyanyi Campursari legendaris Didi Kempot. Nggak hanya itu, banyak juga mitos dan cerita rakyat lahir dari aktivitas Gunung Merapi yang diwariskan secara turun temurun oleh warga lokal, bro.
Merapi Tak Pernah Ingkar Janji
Image source: shutterstock.com/Oberoy
Ada juga satu ungkapan yang sangat populer di kalangan masyarakat lokal dan juga para pendaki tentang Gunung Merapi, yaitu “Merapi Tak Pernah Ingkar Janji”. Pernah dengar kan, bro?Konon, setelah ditelusuri ungkapan Merapi Tak Pernah Ingkar Janji merupakan plesetan dari film era 1980-an berjudul “Merpati Tak Pernah Ingkar Janji” yang dibintangi Adi Bing Slamet dan Paramitha Rusady.
Akan tetapi, ungkapan ini dianggap relevan dengan kondisi Gunung Merapi karena terus mengalami peningkatan aktivitas di setiap periode tertentu sejak abad ke-16. Dalam sejarahnya, proses erupsi Gunung Merapi melewati beberapa siklus. Siklus pendek terjadi 2-5 tahun, siklus menengah 5-7 tahun, dan siklus terpanjang bisa lebih dari 30 tahun, bro.
Pola Aktivitas Gunung Merapi
Istilah “Merapi Tak Pernah Ingkar Janji” memang benar adanya. Ia selalu erupsi setiap periode tertentu sesuai dengan janji-janjinya. Pada akhir November lalu, status Gunung Merapi kembali Siaga (Level III), tinggal menunggu waktu untuk memuntahkan lahar panas dalam perutnya, bro.
Erupsi freatik Gunung terjadi hampir setiap tahun. Namun, erupsi eksplosif terjadi terakhir kali pada 2018.
Sejak abad ke-16, erupsi Gunung Merapi di Pulau Jawa telah bisa dipolakan karena aktivitas vulkaniknya kontinyu. Siklus istirahat terpanjang dicapai selama 71 tahun. Terbilang pendek karena gunung berapi lain bisa sampai ratusan tahun lamanya, bro.
Setiap kali mengalami erupsi, Gunung Merapi juga terbilang lumayan banyak memakan korban jiwa. Paling banyak terjadi pada 1672, yaitu dengan 3.000 korban jiwa.
Gunung Merapi dianggap sebagai salah satu gunung paling berbahaya di dunia. Erupsi besar dari Gunung Merapi bisa saja terjadi kapan pun, tanpa ada tanda-tanda geologis yang menyertainya. Oleh karena itu, pemerintah melalui Pusat Pengamatan Gunung Merapi di Yogyakarta selalu memantau aktivitasnya tanpa jeda dari enam pos pengamatan visual dan kegempaan, bro.
Referensi: https://phinemo.com/kenapa-gunung-merapi-disebut-tak-pernah-ingkar-janji-ini-asal-mulanya/
Post a Comment