Pekalongan – Jambore vespa kembali diadakan di Kota Pekalongan pada Sabtu (14/5) dan Minggu (15/5). Acara tersebut menggunakan tempat di Pasir Kencana atau yang populer dengan sebutan Boom oleh masyarakat Pekalongan. Jambore vespa ke 2011 adalah merupakan acara yang kedua kalinya diadakan di Kota Pekalongan.
Seperti diungkapkan oleh Ketua Panitia Jambore Vespa 2011, Rozak jika acara serupa pernah diselenggarakan pada tahun 2005 yang lalu di kota ini yaitu di Lapangan Mataram.
Dalam acara jambore ini bertujuan untuk menjalin keakraban diantara para penggemar skuter atau vespa sekaligus juga merupakan ajang reunian di seluruh Indonesia.
“Ini merupakan acara yang berlangsung selama lima tahunan. Seharusnya diselenggarakan tahun yang lalu tetapi ditunda dan baru bisa direalisasikan pada tahun ini,” bebernya.
Untuk kelancaran acara, penggemar vespa dari Pekalongan disolidkan menjadi satu untuk menjadi panitia.
Para peserta sendiri berasal dari berbagai daerah seperti Bandar Lampung, Bali, NTB, Tasik, Kediri, Bandung, Kalimantan, Gorontalo, dan lain-lain.
Sehingga acara jambore ini bisa dikatakan merupakan acara nasional karena dihadiri oleh peserta dari berbagai daerah di Indonesia.
Selain itu, untuk kelancaran dan keamanan acara pihak panitia juga bekerjasama dengan aparat kepolisian terutama lantas dan juga Dishub Kominfo Par Bud.
Keterlibatan dari Dishub Kominfo Par Bud lebih dikarenakan acara jambore vespa ini bisa dijadikan untuk sebuah promosi dari Kota Pekalongan agar lebih dikenal.
“Jambore ini juga diposisikan untuk lebih membuat Kota Pekalongan populer selain dari batiknya yaitu dengan wisata lautnya. Salah satunya dengan dikenalkannya Pasir Kencana,” ucapnya.
Agenda dari kegiatan jambore vespa selama dua hari antara lain dengan diisi penampilan dari para musisi Regae. Musik Regae dipilih disebabkan sebagian besar dari anggota vespa adalah merupakan penikmat dari musik jenis ini.
Hal ini tidak terlepas dari adanya persepsi diantara sebagian besar skutermania yang menyamakan antara filosofi seorang skuter mania yang mengembara di jalan dengan rastamania.
“Rata-rata anggota vespa sangat menggemari musik Regae. Bahkan tidak jarang dari mereka yang mengkaitkan kesamaan antara rastamania dengan skutermania,” imbuhnya.
Selain itu diadakan beberapa kontes yang berkaitan dengan vespa yang terbagi dalam tiga kontes, yaitu Orisinil, Retro dan Ekstrem.
Orisinil adalah sebuah vespa yang dikaitkan dengan keaslian bentuknya sejak pertama dibuat hingga kondisinya sekarang. Untuk kategori ini diraih oleh peserta dari Jogjakarta.
Untuk kategori Ekstrem yaitu bentuk vespa yang dinilai dikarenakan sudah mengalami banyak perubahan namun masih bisa disebut sebagai vespa.
Pemenang kategori ini juga berasal dari Jogjakarta dimana yang bersangkutan merubah vespa yang dimilikinya menjadi beroda tiga dengan spesifikasi roda depan dua buah dan roda belakang satu buah.
“Sedangkan untuk kategori Retro yaitu vespa dengan bentuk yang masih sama namun memiliki body dengan kehalusan cat yang sangat mengkilap. Tetapi kehalusan cat tersebut bukan merupakan Air Brush,” ujarnya.
Walaupun begitu, kegiatan jambore mampu berjalan dengan lancar dan tidak ada terdapat hal-hal yang menjurus anarkis.
Dan kegiatan ini merupakan hasil jerih payah dari para skutermania di Pekalongan atau merupakan usaha mandiri yang sama sekali tidak melibatkan sponsor dari pihak di luar skutermania.
“Contohnya untuk kaos panitia disponsori dari seorang skutermania yang berasal dariBandung. Dan semoga acara yang sama bisa berlangsung kembali pada 2016 nanti,” pungkasnya dengan penuh kebanggaan.(Kik)
foto yg lain silahkan KLIK DISINI
Seperti diungkapkan oleh Ketua Panitia Jambore Vespa 2011, Rozak jika acara serupa pernah diselenggarakan pada tahun 2005 yang lalu di kota ini yaitu di Lapangan Mataram.
Dalam acara jambore ini bertujuan untuk menjalin keakraban diantara para penggemar skuter atau vespa sekaligus juga merupakan ajang reunian di seluruh Indonesia.
“Ini merupakan acara yang berlangsung selama lima tahunan. Seharusnya diselenggarakan tahun yang lalu tetapi ditunda dan baru bisa direalisasikan pada tahun ini,” bebernya.
Untuk kelancaran acara, penggemar vespa dari Pekalongan disolidkan menjadi satu untuk menjadi panitia.
Para peserta sendiri berasal dari berbagai daerah seperti Bandar Lampung, Bali, NTB, Tasik, Kediri, Bandung, Kalimantan, Gorontalo, dan lain-lain.
Sehingga acara jambore ini bisa dikatakan merupakan acara nasional karena dihadiri oleh peserta dari berbagai daerah di Indonesia.
Selain itu, untuk kelancaran dan keamanan acara pihak panitia juga bekerjasama dengan aparat kepolisian terutama lantas dan juga Dishub Kominfo Par Bud.
Keterlibatan dari Dishub Kominfo Par Bud lebih dikarenakan acara jambore vespa ini bisa dijadikan untuk sebuah promosi dari Kota Pekalongan agar lebih dikenal.
“Jambore ini juga diposisikan untuk lebih membuat Kota Pekalongan populer selain dari batiknya yaitu dengan wisata lautnya. Salah satunya dengan dikenalkannya Pasir Kencana,” ucapnya.
Agenda dari kegiatan jambore vespa selama dua hari antara lain dengan diisi penampilan dari para musisi Regae. Musik Regae dipilih disebabkan sebagian besar dari anggota vespa adalah merupakan penikmat dari musik jenis ini.
Hal ini tidak terlepas dari adanya persepsi diantara sebagian besar skutermania yang menyamakan antara filosofi seorang skuter mania yang mengembara di jalan dengan rastamania.
“Rata-rata anggota vespa sangat menggemari musik Regae. Bahkan tidak jarang dari mereka yang mengkaitkan kesamaan antara rastamania dengan skutermania,” imbuhnya.
Selain itu diadakan beberapa kontes yang berkaitan dengan vespa yang terbagi dalam tiga kontes, yaitu Orisinil, Retro dan Ekstrem.
Orisinil adalah sebuah vespa yang dikaitkan dengan keaslian bentuknya sejak pertama dibuat hingga kondisinya sekarang. Untuk kategori ini diraih oleh peserta dari Jogjakarta.
Untuk kategori Ekstrem yaitu bentuk vespa yang dinilai dikarenakan sudah mengalami banyak perubahan namun masih bisa disebut sebagai vespa.
Pemenang kategori ini juga berasal dari Jogjakarta dimana yang bersangkutan merubah vespa yang dimilikinya menjadi beroda tiga dengan spesifikasi roda depan dua buah dan roda belakang satu buah.
“Sedangkan untuk kategori Retro yaitu vespa dengan bentuk yang masih sama namun memiliki body dengan kehalusan cat yang sangat mengkilap. Tetapi kehalusan cat tersebut bukan merupakan Air Brush,” ujarnya.
Walaupun begitu, kegiatan jambore mampu berjalan dengan lancar dan tidak ada terdapat hal-hal yang menjurus anarkis.
Dan kegiatan ini merupakan hasil jerih payah dari para skutermania di Pekalongan atau merupakan usaha mandiri yang sama sekali tidak melibatkan sponsor dari pihak di luar skutermania.
“Contohnya untuk kaos panitia disponsori dari seorang skutermania yang berasal dariBandung. Dan semoga acara yang sama bisa berlangsung kembali pada 2016 nanti,” pungkasnya dengan penuh kebanggaan.(Kik)
foto yg lain silahkan KLIK DISINI
wah seru nih kelihatannya,,,
ReplyDeletedrmh jg ada Vespa tp uda gak kepake lagi..
apik kang
ReplyDeletemantaff nich, postingannya,...salam suksess
ReplyDelete@isal > iya ramee mas broo
ReplyDeletenapa g dipake lagi ...tahun brapa vespanya ??
lirik > thanks broo
Post a Comment