Jakarta - Penebar ranjau paku mulai beraksi lagi di kawasan Senen, Jakarta Pusat. Pemotor terpaksa ganti ban hingga 2 kali dalam sehari.
Seperti pengalaman Aryani (28), karyawan swasta yang berkantor di kawasan Jl Sudirman, Jakarta Pusat. Dalam sehari ini, Aryani mengalami dua kali bocor ban.
"Saya sampai ganti ban dalam dua kali karena ban saya bocor sehari ini," kata Aryani kepada wartawan di Jakarta, Rabu (19/1/2011).
Aryani berangkat kerja dari rumahnya di kawasan Galur, Jakarta Pusat, pukul 08.00 WIB. Sebelum berangkat ke kantornya, ia lebih dulu pergi ke bank.
"Saya ke bank dulu yang di Cempaka Mas, mau setor uang ke orangtua saya," katanya.
Saat keluar, kondisi bannya saat itu masih bagus. Begitu keluar dari bank sekitar pukul 09.00 WIB, Aryani melanjutkan perjalanan ke kantornya.
"Dari Cempaka Mas, saya muter lagi ke Jl Suprapto mengarah ke Senen," katanya. Sesampainya di underpass Senen, Yani sudah merasakan jika bannya sudah kempes. "Tapi waktu itu saya nggak berpikir kalau ban saya bocor," katanya.
Namun, saat di lampu merah Senen ketika hendak belok ke kanan ke arah RSPAD, Aryani merasakan laju motornya berat. "Pas saya cek, ternyata bocor," katanya.
Sangat kebetulan sekali, di depan Atrium, Senen, ada tukang tambal ban. Aryani lalu menuntun motornya beberapa meter dari simpang Senen ke tukang tambal ban itu.
"Karena saya buru-buru, saya lalu meminta tukang tambal ban itu mengganti ban dalam saya," katanya.
Ia tercengang, ketika menanyakan harga ban dalam baru. Dengan seenak udelnya, tukang tambal ban itu mematok harga ban dalam merek youtube seharga Rp 45 ribu. "Saya tawar, dia nggak mau," katanya.
Akhirnya, dengan terpaksa Aryani mengeluarkan uang yang tinggal 60 ribu di dompetnya itu. "Karena saya belum sempat ambil uang. Untung ada uang sisa kemarin," ujarnya.
Selesai ganti ban, Aryani langsung tancap gas menuju kantornya. "Saya sudah telat masuk kantor," katanya.
Dari Senen, Aryani mengambil jalan pintas lewat belakang RSPAD, lalu ke Menteng dan keluar di dekat Blora. Ia lalu menyusuri Jl Sudirman.
Apesnya, ketika di bawah jembatan Semanggi, ban dalam motornya yang baru saja diganti, kembali bocor. Ia lalu menuntun motornya hingga ke JPO depan Mapolda Metro Jaya.
"Saya lalu menelepon teman saya untuk membawa motor saya ke tambal ban," katanya. Kali ini, Aryani mengeluarkan uang sebesar Rp 35 ribu untuk mengganti ban dalamnya yang bocor sepanjang 5 cm.
"Saya harap polisi menindak tegas penebar ranjau paku," kata dia.
sumber : Detikoto
Seperti pengalaman Aryani (28), karyawan swasta yang berkantor di kawasan Jl Sudirman, Jakarta Pusat. Dalam sehari ini, Aryani mengalami dua kali bocor ban.
"Saya sampai ganti ban dalam dua kali karena ban saya bocor sehari ini," kata Aryani kepada wartawan di Jakarta, Rabu (19/1/2011).
Aryani berangkat kerja dari rumahnya di kawasan Galur, Jakarta Pusat, pukul 08.00 WIB. Sebelum berangkat ke kantornya, ia lebih dulu pergi ke bank.
"Saya ke bank dulu yang di Cempaka Mas, mau setor uang ke orangtua saya," katanya.
Saat keluar, kondisi bannya saat itu masih bagus. Begitu keluar dari bank sekitar pukul 09.00 WIB, Aryani melanjutkan perjalanan ke kantornya.
"Dari Cempaka Mas, saya muter lagi ke Jl Suprapto mengarah ke Senen," katanya. Sesampainya di underpass Senen, Yani sudah merasakan jika bannya sudah kempes. "Tapi waktu itu saya nggak berpikir kalau ban saya bocor," katanya.
Namun, saat di lampu merah Senen ketika hendak belok ke kanan ke arah RSPAD, Aryani merasakan laju motornya berat. "Pas saya cek, ternyata bocor," katanya.
Sangat kebetulan sekali, di depan Atrium, Senen, ada tukang tambal ban. Aryani lalu menuntun motornya beberapa meter dari simpang Senen ke tukang tambal ban itu.
"Karena saya buru-buru, saya lalu meminta tukang tambal ban itu mengganti ban dalam saya," katanya.
Ia tercengang, ketika menanyakan harga ban dalam baru. Dengan seenak udelnya, tukang tambal ban itu mematok harga ban dalam merek youtube seharga Rp 45 ribu. "Saya tawar, dia nggak mau," katanya.
Akhirnya, dengan terpaksa Aryani mengeluarkan uang yang tinggal 60 ribu di dompetnya itu. "Karena saya belum sempat ambil uang. Untung ada uang sisa kemarin," ujarnya.
Selesai ganti ban, Aryani langsung tancap gas menuju kantornya. "Saya sudah telat masuk kantor," katanya.
Dari Senen, Aryani mengambil jalan pintas lewat belakang RSPAD, lalu ke Menteng dan keluar di dekat Blora. Ia lalu menyusuri Jl Sudirman.
Apesnya, ketika di bawah jembatan Semanggi, ban dalam motornya yang baru saja diganti, kembali bocor. Ia lalu menuntun motornya hingga ke JPO depan Mapolda Metro Jaya.
"Saya lalu menelepon teman saya untuk membawa motor saya ke tambal ban," katanya. Kali ini, Aryani mengeluarkan uang sebesar Rp 35 ribu untuk mengganti ban dalamnya yang bocor sepanjang 5 cm.
"Saya harap polisi menindak tegas penebar ranjau paku," kata dia.
sumber : Detikoto
Post a Comment