Pasalnya masing-masing berbahan dasar lain, perlakuannya juga berbeda. “Untuk yang berbahan kain atau parasit, perawatannya seperti merawat pakaian biasa. Tapi kalau yang berbahan kulit atau semi kulit, mesti ada perlakuan khusus,” ungkap Dedi, boss Octa Colection di Jl. Ciledug raya, Ciledug, Tangerang.
Bila jaket kulit kehujanan, penanganannya cukup dilap dan tidak boleh dicuci, karena bisa mempercepat jaket jadi kusam. Sedangkan untuk menghilangkan bau keringat didalamnya, jaket dibalik dan selanjutnya dijemur.
“Biar lebih percaya diri, bisa disemprot pewangi,” anjur pria yang biasa banderol Rp 80-100 ribu untuk jaket berbahan kain dan Rp 90-150 ribu untuk bahan semi kulit ini.
Masalah perawatan jaket kulit maupun semi kulit, tidak jauh berbeda dengan Dede yang buka toko Classic Jacket di Petukangan Utara, Jaksel.
“Kalau kehujanan, lebih baik dilap pakai air hangat untuk menghilangkan kotoran/cipratan tanah. Selain itu juga untuk menghilangkan zat asam dari air hujan, sehingga jaket lebih awet dan warnanya tidak cepat pudar,” urai pria ramah ini.
Nah biar tetap tampak megkilat, bisa juga disemir pakai semir merek Kiwi (semir sepatu). “Agar tidak cepat kusam dan retak-retak, mesti rajin dilap dan dibersihkan. Biasakan juga dicantelin pakai hanger setelah habis pakai,” anjur pria yang menawarkan Rp 50-120 ribu untuk jaket kain dan Rp 80-180 ribu untuk yang berbahan semi kulit ini.
sumber: otomotifnet
makasih tips_na....
ReplyDeletebsa saya coba tuh...
tp masa d semir juga...?
Mampir balik bos... :)
ReplyDeleteNice tips, jaket saya kusam terus nih... hehehe...
bisa buat jaket yang laen?
ReplyDeletecocok buat kita,,,,,,
ReplyDeletePost a Comment